Sabtu, 11 Januari 2014

FANFICT JKT48 : Kenikmatan Dunia yang Tertahan

Kenikmatan Dunia yang Tertahan
 
 

Hitori kiri wa sabishii you ne himitsu kurai
tsukuritakatta
Keitai no MEERU okureba sugu ni kaeru ai ga
subete
Lagu AKB48 - renai kinshi jourei ini masih terus terputar dengan suara yang tidak terlalu keras di ipod merahku yang kecil ini. Lagu yang baru kudengar ini menemani perjalananku ke suatu tempat di sabtu pagi yang cukup cerah kali ini. Mungkin pada belum tahu , tempat kali ini adalah sebuah tempat dimana diadakan pertunjukan teater dari sebuah idol grup yang lagi naik daun di negeri ini. Teater JKT48 lebih tempatnya.  Haaii…Dengan senyuman, aku akan menaklukkan dunia! namaku Stella~  . Yups, namaku stella, umur masih sekitaran 18  . Sudah 1 tahun lebih tepatnya aku menjadi bagian dari JKT48 ini. Hari ini adalah hari ketiga teater JKT48 dengan setlist terbaru “Renai Kinshi Jourei” setelah 7 bulan lamanya aku dan teman-temanku perform dengan setlist “Pajama Drive”.
6 jam kemudian sekitar pukul 9 malam, berakhirlah teater hari ini dengan penuh kemeriahan dari para fans. Mungkin masih dalam situasi natal serta tahun baru dan juga setlist terbaru yang membuat teater hari ini rama. Teater hari ini membuat keringatku terus bercucuran. Apa mungkin efek lagu-lagu baru yang membuatku begini. Sambil , mengusap keringat, aku mempersiapkan diri untuk balik ke rumah. Lalu, seketika ada yang mencolekku dari belakang . Dia adalah Shania , sering dipanggil shanju oleh kami semua. Member yang termasuk dalam hitungan member termuda, dengan bertalenta dan mempunyai pesona yang tinggi. Bagaimana tidak banyak fans nya kali ini. Dengan ciri khas “manyunnya” membuat banyak orang terlena dengan keindahan wajahnya.
image

" Cistel, Cistel, aku boleh minta sesuatu gak sama cici" pintanya.
" Minta apaan nju, kalau bisa dibantu, aku bantu dah  " Jawabku.
" Semalam ini, aku boleh nginap di rumahnya cici gak, pengen banget nginap di rumahnya cici, lagi gak ada kegiatan nih di rumah, " tanya si Shanju
" Yah, jangan sekarang dong nju, aku lagi pengen banget istirahat" jawabku.
" Tapi Ci, Besok kan juga hari minggu, Aku benar-benar pengen bermain dirumah cici. Pleaseee , sekalian besok pagi bisa berangkat bareng wawa juga ke Seketika aku pun berpikir, ku masih melihat matanya yang berkaca-kaca yang nampaknya terus berharap agar dia bisa main ke rumahku, mukanya yang begitu menggoda membuatku tak bisa untuk berkata tidak. Akupun menjawabnya
"iya, boleh dah kali ini nju, kebetulan kedua orang tuaku juga lagi pergi dan cuma ada sonia di rumah  tapi jangan nakal ya .. heheh" genit aku.
" Makasih cici, tenang ajaaaaaa, aku gak akan nakal kok" jawabnya sambil memelukku dan mencium pipiku.
Aroma parfum dari Jepang yang baru dibelinya 2 minggu lalu itu membuatku terus ingin menahan dia dalam dekapanku seketika itu. Terasa banget aku seperti berada di surga dunia ketika itu.
image
Diapun melepaskan pelukannya..
"Yuk ah ci, cici meluk mulu nih, kangen banget ya sama aku" tanyanya
Akupun tertawa ringkih menanggapi pertanyaannya.
Keluarlah aku dan shanju lalu menuruni altar suci bagi para fans tersebut. Seketika kami pun sudah sampai di lantai 1 yang nampak sudah semakin sepi dengan hiruk pikuk para shopaholic yang rela menghabiskan duitnya jutaan rupiah demi kesenangan belaka di tempat ini. Namun, kami pun terkadang masih melihat ada 2-3 orang lelaki yang tak lain adalah para fans itu sendiri. Kamipun melambaikan tangan kami ketika mereka menyapa kami. Tak lupa dengan senyuman yang membuat mereka merasa seperti malu.

Aku mengambil mobil yang masih terparkir di lantai dasar mall tersebut. lalu menjemput shanju yang masih berada di depan lantai 1. Setibanya, Shanju langsung naik ke mobil dan berada di sampingku. Kupacu mobilku yang hanya dapat menampung keempat orang tersebut keluar dari mall yang megah tersebut dan mulai untuk melewati macetnya keadaan ibukota di malam hari.

Di tengah perjalanan yang baru saja 15 menit ini, macet ibukota ini benar-benar tidak dapat teratasi, aku pun menggerutu, aku harus cepat sampai di rumahku. Sambil  menyetir, ku melihat shanju sedang asyik mengotak-atik hape androidnya yang masih terlihat cukup mengkilat dibandingkan dengan hapeku yang terlihat sudah cukup kusam.

"Serius amat sih sama hapenya, lagi ngapain ?" tanyaku.
" Ini si cindy ngetweet tentang tsundere ….hahahhahah "
" Loh. emang kenapa tsundere ?
" Ya, dia ngucapin terima kasih aja udah bantuin peragain apa itu tsundere "
" Nanya apa lagi si cindy nju ?"
" Gak ada sih, kita cuma lagi twit iseng-isengin kak dhike nih„ kan bentar lagi dia mau kuliah, kali aja dia bisa menjadi pengusaha makaroni ntar.. hahahahah"
" Ohh„ hehehhe… btw, nju, suaramu di lagu bunga natal musim panas itu bagus juga"
" ah, cici bisa aja, masih bagusan cici deh, yang bisa diberi kesempatan nyanyi solo di lagu pertama. itu suaranya cici benar-benar keren abis dah" pujinya sambil menepuk pundakku.
" Yang penting kita dah berikan penampilan yang bagus ya kepada penonton. hehhe "
" Pastinya„ kan kita tumbuh bersama fans.. hihihiw, btw ci, ntar sampai rumah cici, kita cerita-cerita ya.."
" Cerita apaan nju "
" Rahasia " Jawabnya sambil mencoba untuk membuatku berfikir apakah yang akan diceritakannya nanti .

35 menit kemudian , macet ini sudah berhasil kulewati, aku menyetir dengan kecepatan 100 km/jam . aku melihat shanju masih setia dengan gadgetnya tersebut. Tak mau terganggu, aku konsentrasi dengan kendaraanku ini. Hingga akhirnya nyampe setelah 1 jam perjalanan

Sesampainya di rumah, aku melihat shanju sudah dalam keadaan tertidur pulas. Mukanya yang begitu polos itu membuatku tak sanggup untuk membangunkannya. Lalu, apa yang harus kulakukan ? Seketika aku melihat kancing bajunya yang sedikit terbuka, akupun penasaran, dibalik baju itu terlihat tubuhnya yang begitu indah yang  dibaluti dengan bra berwarna putih , terlihat begitu anggun, namun aku pun langsung menutupinya, karena menyadari aku hanyalah wanita biasa, bukan wanita yang haus akan birahi, sama halnya dengannya dia. Akupun masuk ke dalam dan memanggil sonia, yang kebetulan dia masih setia menonton didepan televisi 12 inchi kesayanganannya. Si sonia adalah adikku yang termasuk member JKT48 juga , hari ini dia tidak tampil karena tidak ada di listnya

" Ci, si shanju, puas banget tidurnya" tanyanya
" Iya nih, padahal tadi katanya, pengen main di rumah dan mau cerita-cerita banyak sama kita, eh taunya, dia duluan yang tertidur" Jawabku
" Ya ampunnn, nih anak gayanya aja mau cerita-cerita malam hari.. hahahha.. Tampang Tua tapi ya tetap aja masih anak-anak ya ci" Tertawa Sonia
" Hahahahahahah, ya udah sini bantuin aku dong "
Akupun mengangkat shanju barengan dengan sonia. Badan Shanju yang begitu kurus itu pun sangat cukup ringan diangkat oleh kami berdua. Kamipun merebahkan dia di kamar tidurku yang berada di lantai 2 rumah ini.
" Sonia, Keluar dulu ya, Aku mau ganti baju dulu " Pintaku kepada Sonia.
" Yokeeeey Ci "
Sonia pun keluar dengan wajahnya yang begitu cukup bahaagia. Mungkin karena aku mengganggu dia tadi dengan asyik menonton film kesukaannya.
AKu menutup pintu kamar itu dan mengganti pakaianku dengan pakaian tidur. Suara jarum jam itu terasa seperti keras sekali ditengah sepinya malam ini. Poster Boyband yang tertempel di kamar dinding seluas 3 X 4 meter itu pun rasanya seperti mengamatiku dengan tatapan penuh nafsu. Bagaimana tidak, tubuhku terlalu indah untuk diamati oleh mereka. Dibalik, tatapan lelaki yang hanya di dalam kertas poster itu, ada sebenarnya aku menginginkan untuk mempunyai seorang lelaki yang benar-benar kucintai, yang dapat mengerti aku, dan membelai aku dikala kesepianku. Aturan di tubuh idol grup yang satu ini membuatku resah untuk memiliki seorang lelaki. Miris.

Tanpa Sadar ketika aku memikirkan lelaki tangisku pecah di malam minggu ini. ” Aku mau dia, aku mau dia, aku mau orang yang aku selalu temui di tempat itu. Dia yang kukenal, dia yang senyumnya manis, dia yang membuatku melupakan masa-masa ku yang lalu” Rintihanku. Aku terpaku sambil memandang ke bulan yang sedang tertutup oleh kabut tebal itu. Suasana hati ini mirip sama yang terjadi diluar. Suasana penuh dengan kegalauan hati. Kegalauan Hati dan tangisan yang begitu menguras air mata ini membuat ku hanyut dan hanyut Tanpa sadar kegalauanku membuatku begitu capek dan rebah di kasur. Aku pun sudah tertidur dan berada si samping shanju

Hingga pada pagi harinya, mungkin bisa dikatakan pagi buta juga.
"Ci, bangun dong ci..Cistelllaa.. helllooooo" Teriak Shanju…
Ku mencoba membuka perlahan demi perlahan mataku ini. Mata ini masih berat untuk terbuka. Rasanya masih 3 jam aku tidur di tempat ini. Perlahan-lahan aku dapat melihat jam dinding tersebut. Jarum jam yang panjang menunjukkan angka 4 sementara yang pendek masih menunjukkan antara angka 4. Oh, my god. Shania membangunkan ku jam segini. Ada apa gerangan si shania membangunkanku jam segini, gerutuku dalam hati.
"Ci, bangun dong ci, mau cerita-cerita nih" Paksa dia.
"Bentar lagi ya nju„ masih jam segini, masih kepagian" Pintaku
"Ciciiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii" Teriak dia di kupingku
Aku pun terkaget seketika. pikiranku sudah seperti orang tuaku yang memanggilku untuk bangun.
Huh, ini anak. Dengan malasnya ku mencoba untuk bangun dan menuju kamar mandi. Langkahku yang seperti siput ini membuat ku benar-benar tidak mau untuk beranjak dari kasur kesayanganku. Sesampainya di kamar mandi, aku hanya mencuci muka, membilas bagian-bagian tubuhku yang perlu dibilas , tidak ada niatan untuk mandi, karena benar-benar terlalu pagi. Tak lama , aku keluar dengan masih menggunakan pakaian tidur. Pakaian tidur yang cukup transparan, sehingga pakaian dalamnya pun terlihat. Tapiii, kejadian dimulai ini sehabis ini

"Ih, Cici, mandi gak mandi , tetap cantik dah..hihihih"
"Ah, Yang bener nju.. bercanda aja ih"
"Bener, kok ci, masa aku bohong sih apalagi dengan potongan rambut nya yang sekarang makin cantik aja nih cici"
image
Akupun tersipu malu, emang sih anak ini tampangnya dah dewasa ya tapi tetap dan tetap saja dia masih kecil, mungkin baru menjalani masa menstruasi kali, jadi mengerti arti dari keindahan seseorang.
image
"Oh ya nju, emang mau cerita-cerita apa sih, kok tumben bangunin aku pagi-pagi" tanyaku.
"Yah, sebenarnya pengen cerita-cerita yang di teater aja sih ci, cerita tentang perasaan hati sih mungkin lebih tepatnya"
"Duh, kok perasaan hati sih nju, ciee , udah mulai kena perasaan jatuh cinta ya" candaku
"Ah , gak kok ci, cici kan tau kita dilarang gitu pacaran, tapi sebenarnya aku tahu kalau cici itu lagi kesepian banget walaupun sebenarnya ada wawa juga yang kadang-kadang menemani cici"
Lalu, aku pun terbingung, darimana anak ini tahu, apakah dia bisa membaca pikiranku, atau apakah dia seorang malaikat yang tau saja apa yang selalu kulakukan.Aku Mencoba untuk berbohong kepada dia tentang apa yang kurasakan.
" Mana ada , aku kesepian nju, nju ada-ada aja nih ceritanya" jawabku
" Perasaan hati gak bisa dibohongi loh ci, aku mengerti kok, gini-gini aku kan niat jadi psikolog, jadi perasaan-perasaan orang yang sedang galau ya tentu aku tau."
"Orang yang mana nju, kagak ada , aku gak bohong, aku gak mencintai seseorang kok" Ceplosku.
"Tuh, ketebak, aku kan gak pernah bilang cici gak mencintai seseorang, nah lohhh, Cici jujur dah, Cici suka sama kakak yang itu kan. Kakak itu ganteng kok…………

Dan entah mengapa di aku sama sekali tidak mendengarkan bawelannya shanju sewaktu itu, aku melihat bibirnya yang begitu apik bercerita layaknya membaca mantra itu, mukanya yang seperti muka dewasa itu, rambutnya yang tergerai lurus itu membuat aku tak tahan dan dengan segera langsung mendekapnya kedalam pelukanku
" Cici, cici kenapa ini„ kok tiba-tiba begini"
" Nju, boleh aku mengatakan sesuatu padamu?"
" Apaan sih  ?"
" Aku sayang dia, lelaki itu, tapi nju jangan cerita ke dia ya" pintaku
" Tuh kan benar, apa yang aku bilang " tawanya
Namun entah kenapa aku tidak bisa melepaskan shanju dari dekapanku. Ingin rasanya kalau shanju itu adalah sebenarnya lelaki yang kucintai selama ini. Tapi, shanju pun wanita sama seperti aku. Namun, tanpa sengaja terlepas lah kata-kata itu dari ucapanku
" Nju, aku lebih menyayangi kamu, Semenjak aku mengenal kamu, aku seperti ada rasa dengan kamu nju, Bolehkah aku menyayangimu"

Dan seketika darahku mengalir dengan cepat. Hormon ku sudah seperti naik dan berhasarat tinggi untuk melakukan sesuatu yang diluar dugaan itu. Tiba-tiba aku mencium pipi empuk dari shanju dan merebahkan shanju di dadaku ini. Mungkin Shanju dapat mendengarkan debar jantungku yang kencang ini. Debar jantung perasaan yang sedang dirundung cinta. Akupun membelai rambut shanju yang panjang itu dan menyentuh paha nya. Dan dengan kerasnya dia lalu mencoba melepaskan pelukanku. Namun ,tetap tidak bisa. pelukanku yang sudah seperti ikat simpul mati menghalanginya untuk melepaskannya. Akupun berbisik kepada dia
" Nju, tenanglah, gak apa-apa kok "
" Maaf ci, kalau ini yang cici mau,….huaaaaaa " sontak dia menangis
Badan yang tadi mencoba melepaskan itu tiba-tiba kalem dan merubah situasi menjadi sendu.Suasana pagi yang masih seperti tidak ada kehidupan ini seperti mendukung perasaan sendu kali ini, hanya ada kokok ayam yang makin lama makin mengecil suaranya.

Lalu, akupun melepaskannya dari dekapanku dan melihat ke air matanya yang mengucur keluar hingga membasahi seluruh muka, tak terkecuali bibirnya.
Dengan sigap , akupun langsung membersihkan air mata yang mengalir di bibirnya itu dengan bibirku sendiri.  Aku mencoba untuk memainkan lidahku didalam mulutnya. Dan entah mengapa, Shanju pun mengikuti irama permainan itu, Dia pun berusaha untuk mengait-ngaitkan lidah nya untuk terus dapat dikulum dari bibirku. Ya tuhaaannn,  begitu nikmat sekali perasaanku ketika lidah nya mampu berada dalam kuluman lidah ku, aku merasa seperti mendapat kenikmatan dunia sewaktu itu. Dikala kulumannya itu, aku masih berpikir kembali , ya tuhan salahkah aku memperlakukan dia sekarang ini.

Akupun seperti sudah kehabisan nafas untuk mengulum bibir dari shanju itu. Kami melakukannya dengan penuh nafsu. Lalu, akupun melihatnya kancing bajunya yang lepas itu. Sontak akupun membukanya, ketika ku melihatnya, ternyata shanju memiliki payudara yang cukup nikmat untuk dilihat. Dengan gesit aku pun memainkan tangaku di dalam bra putih nya yang begitu menggoda itu. 
"Ci, masa kita mau beginian sih ci,aku kan masih kecil"
"Gak apa-apa kok nju. Tenang saja," Sambil mencoba untuk menenangkannya karena perasaan takutnya itu
Tanpa basa-basi , akupun dengan sergap memegang dan memainkan payudara shanju yang indah itu. Aku meremas-remas perlahan yang membuat dia semakin terlena dalam kenikmatan . Mukanya yang sudah seperti orang dewasa benar-benar tepat untuk mengekspresikan kenikmatannya saat itu, nafsu birahi ku pun semakin menggila untuk dapat terus memberikan kepuasaan kepada shanju, walaupun akupun sebenarnya pengen untuk dirangsang sama dia.

"Cici, perasaan ini, entah kenapa aku dapat menikmatinya sekarang .. ahhh.. ahhh " Desahan suara shanju membuatku makin terus untuk merangsang dan akupun seperti terangsang sehingga membuat cairan ovarium dari bagian bawah vaginaku pun sedikit demi sedikit mulai keluar. Mungkin karena baru melakukan pertama kali , yah, jadi seperti ini.

Akupun mencoba mengajak tangaannya shanju untuk memegang payudaraku.  Dia seperti dapat mengikuti instrusksi ku, Dia memegang perlahan-lahan yang membuat aku pun benar-benar terangsang dengan hebatnya. 

"Aaaaggghhhhh shanju.. !!  ahhhh ! eranganku ketika dia dengan lincahnya memainkan payudaraku. Dengan sigap dia lalu melepaskan bra ku dan seluruh pakaian ku ketika itu.. Aku pun juga mencoba membuka pakaiannya sedikit demi sedikit dan akhirnya, berhasil kulakukan.

Dan, Sekarang kami berdua sudah dalam keadaan tanpa benang sehelai pun . Badan kami sudah cukup dengan keringat yang bercucuran walaupun kami baru bermain selama 15 menit lamanya. Tanpa Basa-basa lagi aku pun langsung tertuju ke puting payudaranya shanju dan dengan sigap menghisapnya…
" AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH .. AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHH " Desahan Shanju si anak berusia 14 tahun itu.
Mendengar rintihan dari shanju tersebut . membuat nafsuku makin besar untuk terus memberikan kepuasaan terhadap wanita yang baru kucintai ini.
" Cici, Sakit sakit " teriaknya
Aku lagi menggigit putingnya . yang membuat dia seperti menggelinjang tak kuasa menahan sakit.

Sementara bibirku masih menggigit puting payudaranya, tangan kananku mencoba untuk terus memberikan rangsangan ke payudara nya yang sebelah kiri yang membuat sensasi sex kami ini semakin tak tertahankan.
" Cici„ aaaah .. ahhh " Makin menjadi saja desahannya kali ini
Tangan kiri ku pun masih lowong kali ni. Kumencoba untuk melihat ke vagina nya shanju dan melepaskan gigitanku dari payudaranya, dan benar ternyata. Vagina Shanju sudah basah kuyup dengan lendir kewanitaannya. Orgasme pertamanya sudah lewat begitu saja. Di tengah itu, aku berfikir, bagaimana kalau biarkan saja lendir itu keluar hingga nanti akan terus menumpuk dan aku dapat menikmatinya lebih dari apa yang kupikirkan. Seketika pikiran setan itu terlintas didepan pikiranku.

Kembali kugerayangi puting payudaranya shanju yang sudah semakin keras itu.Shanju pun semakin tak tertahankan dan mencoba melingkarkan kedua kakinya ke tubuhku, yang membuat cairan lendir kewanitaan semakin terasa di permukaan tubuhku yang lebih kecil dari dia ini.

Pengen benar rasanya untuk cepat-cepat mencicicpi lendir kewanitaan shanju. Tapi aku pun tahu dia sedang berusaha untuk mencapai orgasmenya kembali dan aku tidak tega untuk menghentikannnya.  Sambil mengigitinya puting payudaranya secara bergantian , ujung jari telunjuk ku mencoba untuk mengambil cairan lendir kewanitaannya tersebut dan menaruhnya di klitorisnya , jari ku pun ku mainkan dengan membuat gerakan - gerakan yang membuat dia semakin terangsang.

Beberapa saat kemudian shanju seperti menggeliat karena helaan nafasku di telinganya. vaginanya mulai terasa agak sensitif dan sudah seperti memanggil-manggil diriku untuk segera menikmatinya. Cairan surga dunia itu.

Ku lepaskan kaki shanju yang telah melingkar di permukaaan tubuhku dan aku pun mulai menuruni bibirku perlahan demi perlahan dari payudaranya untuk menuju lubang yang sekarang sudah mulai banyak mengeluarkan itu. Tak terasa,  mulutku pun sudah berada di bagian vagina shanju ,dan ingin mencoba sedikit demi sedikit rasa lendir wanita anak yang berumur 14 tahun ini. Lendir kewanitaan shanju makin lama makin deras yang membuat aku semakin tak tertahankan menikmati bendungan dari hawa nafsu tersebut. Mukaku sudah penuh dengan lendirnya. Perasaan ini , perasaan ini sungguh nikmat sekali. Belum pernah ku merasakan sensasi kenikmatan seperti ini.

Di tengah keheningan malam yang bercampur aduk dengan hangatnya hubungan kami yang begitu menggelora jiwa .Tiba-tiba, ada yang mengetok pintu dari luar. Kamipun terkaget. Siapakah Gerangan. Ku melihat jam sudah menunjukkan pukul 5.Kami belum selesai untuk melakukan perbuatan yang seharusnya menjadi puncak dari malam itu. Tubuh kami pun masih tanpa benang sehelai pun. Tak ingin perbuatan kami ketahuan , Akupun mencoba melihat dari lubang kunci pintu tersebut. Terlihat sekilas baju doraemon yang sering dipakai sama sonia. Heran, dia sudah bangun jam segini. Biasanya, juga telat bangun.

"Siapa Ci", Bisik Shanju tiba-tiba dari belakang dengan lemasnya tu banyaknya
"Wawa" mencoba membalas dengan hanya bermodalkan kode dari mulut.
Shanju pun langsung kaget dan dengan sigap langsung memakain pakaiannya yang berserakan di kamar ku ini. Tak kalah aku juga memakai pakaianku. Shanju kemudian pura-pura tidur dan aku membuka pintu tersebut.

" Ada apa sonia adekku tersayang " tanyaku
" Gak ada ci, udah pagi , bangun.. persiapan teater hari ini "jawabnya
" Oh iya, hari ini ada teater jam 12 ya, , sip-sip deh, mau latihan dulu pagi-pagi di sana" balasku lagi sambil mengangguk-angguk setuju
" Cici kenapa, keringat nya banyak sekali, sakit ya ?"
" Gak kenapa-kenapa kok, cuma agak panas aja didalam " Bohongku padahal didalam kamar tersebut aku memasang kipas angin dan masih dalam keadaan hidup.
Dan dengan polosnya sonia hanya mengangguk-angguk kepalanya. Dia pun kembali ke bawah mungkin untuk makan pagi .

Akupun menutup pintuku dengan cukup pelan. Didalam aku lalu merebahkan diri di kasur dan sontak air mataku menangis .Apa yang sudah kulakukan malam ini. Aku merasa seperti bersalah melakukan perbuatan begini terhadap anak kecil yang tak berdosa ini. Tiba-tiba shanju pun terbangun dan segera menghapus air mataku dengan tangannya yang begitu halus itu.

" Sudah ci, jangan menangis, biarkan apa yang terjadi sebelumnya. " Pintanya
" Tapi, tak apakah "
Dia hanya tersenyum manis melihatku . Matanya yang begitu indah , membuat aku seperti tenang dalam melihatnya “
" Ci, mandi dulu ya. Persiapan ke teater yuk hari ini, kan harus berangkat pagi-pagi kita. " Ajaknya
" Boleh ikut ? " tertawa genit
" Cici emang mau lagi kaya tadi " pintanya sambil dengan wajah masamnya.. namun nampaknya itu hanya wajahnya saya yang seperti itu, dia pun sepertinya mau melakukan hal itu kembali.
" Gak deh, gak usah„hehehhe " Mengelak tanpa alasan yang pasti kepada shanju.
" Oh ya nju, ntar dijaga ya rahasia apa yang telah kita lakukan malam ini" permohonanku.
Seketika Tangaannya langsung membekap mulutnya pertanda dia mau menjaganya.
image
Kami pun berangkat pagi sekitaran pukul 8. Hari Minggu yang lumayan cerah dipagi ini membuatku lebih bersemangat. Belum ada tanda-tanda hujan, karena sebenarnya aku agak kurang suka dengan hujan. Terkesan hujan itu adalah seperti perasaan hati yang galau, yang terus menangis tanpa henti. Au pun menyetir mobil kepunyaan orang tuaku ini. Tentunya, aku berangkat dengan sonia dan shanju. Shanju duduk dibelakang sementara soni duduk di sampingku.

Di tengah perjalanan, tak ada rasa takut yang kumiliki karena perasaan tadi malam. Riang gembira , ini semua karena ku melihat wajah sonia yang imut untuk dipandang dan wajah shanju yang begitu sumringah hari ini. Tak lupa, kami pun terkadang saling bercanda dan bercerita-cerita kecil yang membuat suasana tidak hampa.
" Pada kangen gak dengan setlist pajama drive nih " shanju tiba-tiba bertanya
" Ehh„ kok tiba- tiba nanya itu sih nju " tanya sonia sambil terlihat bingung di raut wajahnya "
" Kangen ya nju, aku gak tuh " celetukku
" Sama ci, aku juga gak kangen tuh " sonia mengikuti apa yang kupikirkan.
" Yeeeee„, bilang aja kalian juga pada kangen, itu kan setlist paling keren yang kita nyanyikan, setlist sekarang masih agak-agak belum dimengeri nih lagu-lagunya, aku kebagian lagu yang tempo nya masih belum aku ngerti lagi " sambil termanyun yang merupakan ciri khas dari shanju.
Manyunan Shanju yang begitu mempesona itu pun membuat aku kembali ke masa-masa lalu dimana kami masih menyanyikan setlist lagu “Pajama Drive”. Di setlist itu si shanju menyanyikan 2 lagu yang begitu membuat dia banyak di kenal orang. Lagu Pajama Drive sama Lagu Kagami no naka jean D’arc. Sampai ada istilah. “ciee udah naik pangkat dari supir ke jenderal, tapi jenderalnya jenderal manyun”. Ah, setlist yang begitu mengenal kenangan.
Lamunanku seketika buyar ketika sonia memanggil-manggil namaku
" Ci, ci ,gak kenapa-kenapa kan. kok tiba-tiba terdiam lama banget" tanya sonia. Sonia nampak begitu khawatir dengan sikapku akhir-akhir ini nampaknya.
" Ya, aku juga sebenaranya kangeeeen banget sama setlist itu kok " jawabku secara mendadak dikala lamunanku ini.
" Yeeeee, tu bener kan , ababil kalian ini abg labil " canda shania
Sontak kamipun tertawa lepas dimobil ini, dikala jalanan masih sepi kami tertawa sepuasnya. Melepaskan segala nya. Melepaskan kepenatan atas apa yang kami jalani selama ini, dan tentunya melepas rasa bersalah aku terhadap shanju.

Tanpa terasa, di tengan candaan dan obrolan ini, kami bertiga pun telah tiba di fx mall . Mall yang berlokasi di daerah sudirman tersebut. Suasana kota pagi ini tidak terlalu macet, sehingga kami begitu cepat sampai dimall tersebut. Aku pun memarkir mobil di tempat yang biasanya. Bergegas kami pun menaiki lift yang berada di pelataran parkir tersebut. kami sudah mendapatkan sms dari pelatih untuk segera datang ke tempat latihan. Ada hal yang harus diintrospeksi lagi katanya.

Tiba-tiba
" Ci, ntar aku ke beli minum dulu bentar ya, haus banget nih " tanya sonia
" aduh, cepetan ya , aku sama shanju duluan keatas ya "
" yaudah ,gak apa-apa kok ci, santai aja, "

Sonia pun keluar dari lift tersebut hingga menyisakan aku dan shanju yang berada didalam lift . Tak habis pikir karena hanya kami berdua yang didalam lift , akupun memegang bibir shanju. bibirnya yang masih merah ranum itu aku pandang dan seketika menciumnya dengan penuh mesra semesra perasaan hatiku kepada nya. Lift itu pun menjadi saksi bisu atas perbuatan kami , mungkin dia geram atas perbuatan yang kulakukan bersama shanju. Tanpa sadar waktu yang hanya sebentar itu, tombol lift itu sudah menunjukkan angka 4 dan lift terbuka. Kami pun terkejut dan ketika terbuka ada seseorang yang benar - benar sudah dikenal. Dia adalah…. dia adalah….
(continue to part 2) / (coming soon)

0 komentar:

Posting Komentar